
Review Clair Obscur Expedition 33: Turn-Based “JRPG” Interaktif dari Barat!
Dipublikasikan: 19 Jun 2025
Kami diberi kesempatan untuk mengulas gim Turn-Based RPG dari Sandfall Interactive yang paling dinanti para fans sejak tahun lalu, yakni Clair Obscur Expedition 33!
Cerita dari Clair Obscur Expedition 33 dibuka secara grande dengan Kota Lumiere yang sangat cantik, ditambah dengan pemandangan luar biasa yang terlihat di belakang layar. Kita seakan diajak memiliki harapan besar bahwa Gustave, karakter utama dalam gim ini, akan berhasil memimpin teman-temannya dalam menyelesaikan masalah besar yang disebabkan oleh The Paintress, makhluk berbahaya yang melakukan pembasmian besar lewat sebuah perisitwa yang diberi nama “The Gommage”. Meskipun belum bisa dipahami kira-kira bahaya apa yang mengancam nyawa dari para Expeditioners 33.
Ini adalah opening sequence yang benar-benar aku suka dari game RPG. Tidak perlu waktu lama, kita langsung dibikin excited dan penasaran dengan gong pembuka di awal. Kedepannya, kalian akan dihadapkan pada berbagai situasi yang menarik saat menguak rahasia di balik misi Expedition ini, serta siapa dalang sebenarnya.
Tidak cuma adegan-adegan emosional yang mengajak kita untuk ikut bersimpati, Clair Obscur Expedition 33 tetap menghadirkan humor-humor ringan yang membuat ceritanya lebih dinamis. Dialog dan situasi komedi tetap akan muncul di antara berbagai kejadian emosional dari para Expeditioners. Paling sering sih gara-gara Esquie, karena kepribadiannya yang memang lumayan lawak.
Nantinya juga akan ada semacam versi yang lebih sederhana dari Social Link di seri Persona, yang berguna untuk membuka serangan spesial tiap karakter. Dialognya berupa small talk bersama para playable characters lain dan juga Esquie, untuk menghabiskan waktu bersama dan mengobrol tentang pandangan atau bereaksi terhadap kejadian tertentu. Ini dibuat sangat ringan dan sama sekali tidak seribet seri Persona, tapi tetap wajib dilakukan karena bisa membuka Gradient Attack yang sangat berguna saat battle.
Kalian juga bakal diperkenalkan dengan makhluk-makhluk unik lain yang tinggal di dunia tersebut. Salah satunya Gestral, dengan jambul, desain, dan bahasanya yang unik; Grandis, makhluk raksasa yang tinggal di gunung es, lalu masih ada pula Esquie yang nantinya jadi moda transportasi kalian. Jadi, kalian tidak akan dipertemukan dengan ras-ras yang biasanya muncul di gim-gim RPG seperti Elf atau Dwarf dan semacamnya.
Salah satu kejutan yang benar-benar tidak aku sangka adalah di sini Sandfall Interactive mengambil langkah yang sangat berani sih. Tapi karena ini spoiler parah, tentunya tidak akan aku bahas di sini.
Overall, untuk cerita sih benar-benar menarik banget untuk diikuti. Bagaimana cara mereka me-reveal cerita dari potongan-potongan adegan dari sudut pandang Maelle selalu bikin penasaran—siapa dia sebenarnya dan apa kaitannya terhadap cerita. Aku yakin kalian akan puas dengan cerita yang dihadirkan oleh Clair Obscur Expedition 33 ini.
Hadir dengan Kualitas Grafis dan Desain Audio yang Benar-benar Mantap
Untuk masalah visual, rasanya aku tidak perlu menjelaskan panjang lebar ya. Intinya, ini adalah salah satu game RPG dengan visual terbaik menurutku pribadi. Karena jarang-jarang kita dapat sebuah gim Turn-Based RPG bergaya JRPG dengan visual yang mengambil pendekatan realistis. Di saat kebanyakan gim turn-based JRPG atau JRPG secara umum zaman sekarang lebih banyak menggunakan style cel-shading, Clair Obscur Expedition 33 hadir dengan gaya yang berbeda.
Adegan pembuka di kota Lumière (atau Light dalam bahasa Inggris) benar-benar memanjakan mata, ditambah lagi saat kalian berada di pelabuhan pada upacara pelepasan Expedition 33. Tanpa banyak ba-bi-bu, kalian langsung disuguhi pemandangan yang sangat beautiful, tapi juga menyiratkan kesedihan karena ekspedisi sebelumnya yang gagal.
Dan kalian bakal tahu alasan di balik betapa gilanya visual dari game ini saat mendengarkan dialog dari para karakter dan juga NPC sepanjang permainan, karena pada dasarnya dunia tersebut diciptakan oleh The Paintress. Jadi, dunianya tidak serta-merta ada dan dijadikan latar tanpa alasan. World-building-nya bisa dijelaskan asal muasalnya. Ini detail kecil, tapi sangat major sebagai landasan dunia yang solid.
Visual, efek serangan, hingga musuh-musuh di tiap area juga lumayan eksploratif desainnya. Semuanya top-notch dan benar-benar satisfying. Gradient Attack dan Counter-nya juga luar biasa.
Bagi kalian yang mempermasalahkan kepalanya agak kegedean, khususnya karakter Maelle, bisa jadi developer-nya memang membawa style karikatur yang populer di Prancis pada abad ke-18 atau ke-19, yang menjadi setting waktu dari game ini kalau melihat dari properti atau gaya bangunannya. Jadi, ini kemungkinan adalah pilihan artistik yang disengaja.
Hal yang aku suka banget dari game ini ialah view distance yang sangat detail dalam memperlihatkan apa yang terlihat di background. Kalian bisa melihat monolith Expedition 33 dari kejauhan dan berbagai pemandangan lainnya, sampai optional boss yang sudah kelihatan batang hidungnya dari atas tapi belum bisa kalian capai—benar-benar bikin kalian penasaran buat segera eksplor dan bertemu dengan objek-objek yang bermunculan.
Setiap dungeon-nya juga menawarkan landscape yang menarik banget dengan berbagai objek yang bergerak di background. Semuanya terasa grande dan bikin petualangan kalian sangat epik. Daripada sekadar pemandangan dari dunia biasa, visual dari gim ini lebih terlihat seperti lukisan yang imajinatif dengan kreativitas para kreatornya. Pengalaman visual dan eksplorasi yang dihadirkan Sandfall Interactive benar-benar terasa magis.
Tidak cuma dari cutscene dan dunianya yang sinematik abis, game ini juga punya berbagai macam musik dan scoring yang benar-benar gila.
Meskipun timnya kecil, voice actor di game ini benar-benar gokil. Mulai dari Gustave yang diisi oleh Charlie Cox (Daredevil), Jennifer English (Baldur’s Gate 3) sebagai pengisi suara Maelle, Andy Serkis (Renoir), dan Ben Starr (Clive Rosfield, Final Fantasy XVI) yang mengisi suara Verso.
Ada salah satu musik yang mengingatkanku pada The Thaumaturge, game turn-based RPG dari Fool’s Theory dan 11 bit studios, yang berasal dari Prancis juga. Permainan pianonya bisa dibilang sangat mirip dengan Clair Obscur saat melawan Merchant. Mungkin dari segi style musik yang dihadirkan memang mirip, ya. Cukup disayangkan game itu tidak terlalu berhasil, padahal mengangkat cerita dan gameplay yang menarik—meskipun masih membawa combat turn-based RPG klasik.
Kombinasi story, audio, dan visual-nya benar-benar satisfying dan membangun narasinya dengan sangat baik.
Komentar
Silakan login untuk berkomentar.